3360 – Daniel Mahendra

Posted by penganyamkata on March 13, 2016 under Ulasan | Be the First to Comment

Ulasan 3360 | #7

Alfiani Fitri
Pembaca, tinggal di Pamekasan

Judul : 3360 – Dia tahu ada tempat untuk pergi dan kembali.
Penulis : Daniel Mahendra – @penganyamkata
Penerbit : Grasindo
Editor : Anin Patrajuangga
Desainer sampul dan ilustrasi : Sapta P. Soemowidjoko
Penata isi : Yusuf Pramono
Tahun terbit : 2014

“Meninggalkan stasiun, menyinggahi stasiun, untuk pergi ke: stasiun” -hlm. 49

Read more of this article »

Rumah Tanpa Alamat Surat

Posted by penganyamkata on February 27, 2016 under Rawian | Be the First to Comment

RTAS - Cover - Berbayang

Apa pengertian rumah bagimu? Apakah rumah sekadar tempat tinggal? Pangkal tolak kamu berangkat? Pijakan kamu kembali pulang? Atau sekadar tempat berteduh dari bengisnya hujan dan kejamnya panas?

Apakah rumah yang kamu tinggali saat ini adalah segala-galanya bagimu? Tempat cinta tak berbatas sekaligus sumpah serapah yang melebur jadi satu? Jawablah dalam hatimu: sesungguhnya, gerangan seperti apa makna rumah yang kamu rindukan? Jangan-jangan, kamu masih tinggal di sebuah rumah tanpa alamat surat!

* * *

Rumah bukan sekadar alamat, dia tempat kepercayaan sesama pada yang meninggali.
Pramoedya Ananta Toer
[Bumi Manusia]

* * *

“Rumah Tanpa Alamat Surat”
Kumpulan Cerpen Daniel Mahendra & Rella Mart

Terbit: 26 Maret 2016.
Harga: Rp39.900
Ongkir: disesuaikan dengan kota tujuan

Pre-order:
bukunyadm@gmail.com

Cetak terbatas!

Melihat (dunia) dari Atap Dunia

Posted by penganyamkata on October 27, 2015 under Ulasan | Be the First to Comment

Ulasan Perjalanan ke Atap Dunia| #55

Budy Sumtraa
Pembaca, pernah kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang

Menarik! Itu kata yang bisa saya gambarkan ketika sekali saya membaca tentang buku yang berjudul Perjalanan Ke Atap Dunia, awalnya saya pikir buku ini seperti buku perjalanan biasa, tetapi setelah mencoba untuk membacanya, saya tak henti membaca lembar demi lembar,karena seolah saya sedang membaca novel fiksi imajinatif, yang ternyata ini kisah nyata. Memang buku karangan Daniel Mahendra dikemas sebagai cerita perjalanan. Namun, berbeda dengan buku perjalanan lain yang cenderung seperti celotehan promosi dari biro perjalanan, di buku ini justru menawarkan sudut pandang lain dalam seorang traveller yakni meraih sebuah mimpi, cita-cita,dan goal demi goal yang dikemas apik dalam esensi sebuah perjalanan.

Bab awal dalam buku menyuguhi mimpi seorang Daniel yang ingin sekali pergi ke dataran tertinggi di dunia: Tibet.  Seperti ditarik kembali  kembali ke tiap mimpi-mimpi pembaca ketika kanak-kanak, ketika kecil ia juga bermimpi  untuk datang ke Tibet dari sebuah komik terbitan tahun 80an yang berjudul Tintin in Tibet. Dalam bagian ini Daniel percaya apa yang dikatakan Coelho bahwa “when you want something all the universe conspires in helping you to achieve it”. Di awal kita akan diajak bermain di mimpi seorang Daniel dalam menggapai mimpinya, terlepas dari itu memang di buku ini akan banyak di temui quotes-quotes yang menginspirasi (terutama bagi mereka yamg memiliki keinginan kuat) dalam meraih impian.

Read more of this article »

Ketika Bangkai Pesawat Itu Ditemukan

Posted by penganyamkata on October 26, 2015 under Ulasan | Be the First to Comment

Resensi Selamat Datang di Pengadilan | #8

Oleh Yati

Selamat Datang di Pengadilan. Saya teringat lagi dengan buku kumpulan cerpen karya Daniel Mahendra yang saya baca zaman kuliah dulu. Banyak cerita heroik di dalamnya, khas aktivis mahasiswa, yang selalu ingin melihat negerinya semakin baik. Cerita yang penuh semangat, dibumbui kisah cinta, dan juga menyelipkan kisah kelam negeri ini yang tentu saja menimbulkan kegeraman Daniel yang ketika itu aktif bergelut di dunia pers mahasiswa di Bandung. Saya sudah menduga, salah satu atau bahkan hampir seluruh cerpen di buku itu diangkat dari kisah nyata keseharian aktivis yang tak pernah jauh dari buku, cinta dan demonstrasi. Tapi saya sama sekali tidak menyangka, cerita tentang pesawat jatuh dan mayat korban yang ditenteng dalam travel bag adalah kisah nyata yang dialami sendiri oleh kakak dari Daniel (atau hanya kesamaan nama ya?). Ketika itu, saya benar-benar menangis membacanya. Rasanya marah banget. Marah dengan kelakuan cecurut, aparat yang sibuk berbisnis, tapi tak berbuat apa-apa saat satu per satu pulau negeri ini lepas karena dicaplok negara lain.

Serapih apa pun menyembunyikan borok, pasti ketahuan juga akhirnya. Dan kemarin, bangkai pesawat yang hilang 13 tahun lalu itu ditemukan di Deli Serdang. Saya terhenyak sejenak. Ini rupanya yang ada dalam cerpen Daniel itu. Tapi terlalu banyak keanehan di sana. Mulai dari kalung Wanadri yang diduga milik Diaz Barlean, kartu mahasiswa, penemuan tulang belulang dan sebagainya.

Read more of this article »

Review Buku Daniel Mahendra, “Perjalanan ke Atap Dunia”

Posted by penganyamkata on October 5, 2015 under Ulasan | Be the First to Comment

Ulasan Perjalanan ke Atap Dunia | #54

Fubuki Aida
Pembaca, tinggal di Solo

Sebetulnya buku ini sudah niat saya ambil dari rak buku Perpustakaan Ganesha sejak dulu-dulu. Tapi lantaran lagi sok sibuk, ciut nyali untuk mengambil buku setebal itu. Eh, entah karena dorongan apa, beberapa waktu lalu main lagi ke Perpustakaan Ganesha: sebuah perpustakaan keren di Solo, buku ini seolah memanggil-manggil. Tanpa pikir panjang langsung saja kucomot. Dan wow! Saya benar-benar merasa ini buku yang saya rindukan.

Perjalanan ke Atap Dunia, adalah sebuah kisah perjalanan seorang Daniel Mahendra mengunjungi impiannya. Impian yang ia dapatkan sedari kecil untuk berkunjung ke Tibet, Negeri Atap Dunia, lantaran sebuah hadiah komik: Tintin di Tibet. Buku ini bercerita bagaimana alam raya berkonspirasi mewujudkan impian yang sejak dulu selalu Daniel gaungkan.

Read more of this article »

Niskala [07]

Posted by penganyamkata on May 21, 2015 under Ulasan | Be the First to Comment

Ulasan Niskala| #18

Ano Ariqin
Pelajar, tinggal di Tangerang

Pulang adalah kata paling indah yang dimiliki seorang petualang ketika ia telah tahu jalan menuju pulang…

Bercerita tentang seorang lelaki yang bernama Galang, seorang penulis sekaligus traveler. Galang melakukan perjalanan ke gunung everest untuk menepati janjinya kepada seseorang. Perjalanan tanpa tujuan yang tak tahu kapan akan pulang. Kata pulang itu sendiri terdengar tabu di telinga Galang. Namun di gunung everest ada seorang sahabatnya yang mengatakan bahwa jika terus begini melakukan perjalanan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sahabatnya tersebut menyarankan Galang untuk pulang dan kembali kepada orang yang saat itu sedang membutuhkannya.

Read more of this article »

Niskala [06]

Posted by penganyamkata on April 7, 2015 under Ulasan | Be the First to Comment

Ulasan Niskala| #17

Yanet Fawza Akbar
Wartawan Suara NTB, tinggal di Mataram

Semua dan segala sesuatu yang sudah, sedang, dan akan terjadi selalu menyimpan alasan tertentu bagi kehidupan. (Halaman 61)

Niskala adalah buku kedua Daniel Mahendra yang aku baca setelah Perjalanan ke Atap Dunia. Latar tempat di novel ini juga berlokasi di Tibet, khususnya Everest Base Camp.

Read more of this article »